Selasa, 03 April 2012

kesan-kesan

      Saya sangat senang sekali bisa bersekolah di SMPN5 Karawang Barat ini , yang sekarang ini menjadi SMP percontohan . Dan selama 3 tahun ini saya mempunyai banyak teman baru dan guru-guru baru .Dan tentu saja ada prestasi yang telah di ukir , dan banyak sekali pengalaman suka dan duka yang telah dilalui bersama . Untuk Bapak/Ibu guru , Terimakasih selama ini telah membimbing dan mendidik saya . Saya sangat berterimakasih atas ilmu yang selama ini telah di berikan .

Jumat, 16 Maret 2012

Sad Love Story

“Sad Love Story”, Drama Korea


13295411141877201524
Image- Google
Drama korea yang satu ini tayang sejak tahun 2005, tetapi aku baru dapat menontonnya di televisi walau bukan dari saluran televisi Indonesia pada awal 2006. Aku masih ingat pada waktu itu saya masih SMP dan kegiatan saya pagi sampai sore di sekolah karena persiapan UAN. Padahal drama ini main jam 17.oo WIB. Jika sudah pulang sekolah, saya harus berlari-lari dari sekolah mencari bus untuk pulang agar cepat sampai rumah hanya untuk menonton drama ini. Sayang sekali, terkadang aku tidak bisa menonton utuh drama ini, terkadang akutelat 15 menit padahal drama itu tayang dengan durasi 1 jam saja ditambah lagi mesti mengalah dengan antrian iklan yang menghalangi aku  menikmati drama ini. Jika sudah sampai aku langsung menyetelnya tanpa ganti pakaian dulu.
Ah, aku sungguh sangat mencintai drama ini, walaupun kala itu aku masih SMP tapi tak pernah lupa bahkan saya menontonnya kembali, kok!. Ada sich yang lainnya contohnya Endless Love atau Princess Hour. Tetapi drama ini beda, bukan sekedar roman picisan menggambarkan sebuah kesetiaan dalam percintaan dan persahabatan. Oh, so sweet… :))
Drama yang berjudul Sad Love Story atau judul aslinya “Seulpeun Yeonga”. Sesuai dengan judul, drama ini sedih sekali. Entah kenapa kisah-kisah yang sedihlah yang sangat saya sukai. Aneh bagi saya jika seseorang sangat kecewa akan sebuah kisah karena kisah yang dibacanya atau ditontonnya terlalu sedih. Kalau tak mau kisah sedih sebaiknya menonton kisah Indonesia saja. Hahaha…
Kisah di drama ini adalah tentang seorang lelaki (Juun Young) dan perempuan buta (Hae-in) yang sudah saling kenal saat masih kecil dan saling mencintai. Tetapi kerasnya hidup harus memisahkan mereka, bibinya si Hae In yang tergiur menikah dengan bule akhirnya harus pindah ke Amerika meninggalkan si lelaki miskin sendiri di Korsel. Mereka saling berkiriman surat tetapi karena Hae In maka kertas putih diganti mereka menjadi sebuah kaset yang di dalamnya sudah ada suara rekaman masing-masing (Saya sangat suka adegan ini). . Jun Young yang bercita-cita menjadi penggubah lagu dan si Hae In bercita-cita menjadi penyanyi. Akhirnya keduanya telah meraih cita-citanya masing-masing. Akhirnya mereka reuni tetapi reuni itu adalah reuni yang menyedihkan, si Haein ternyata sudah menjalani operasi mata dan bisa melihat tetapi kini berpacaran dengan sahabat dekat si Jun Young yang bernama Gun Woo. Akhirnya terjadilah cinta segitiga. So sad!
Ending dari kisah ini adalah si pria akhirnya mati karena menyelamatkan sahabatnya dari tembakan dari pembunuh bayaran kakak ipar sahabatnya. Dia mati tepat di depan Hae-in yang sedang konser. Drama ini diperankan oleh Kwan Sang Woo (Joon Young), Kim Hee-Sun (Hae In), Yun Jung Hoon (Gun Woo). Sebenarnya Song Seung Heon yang menjadi Goon woo tapi karena wajib militer maka digantikan dengan Yun Jung Hoon.
Drama Korea Vs. Sinetron Indonesia??? -_-
Kisah yang menyedihkan aku akan  selalu menontonya sambil menangis tersedu-sedu (Lebay, yak!) Bukannya apa-apa, kisah ini dibangun oleh ide cerita yang sangat bagus menurut saya. Tertata sangat apik dengan episode 20. Coba bayangkan denga sinetron di Indonesia yang ga jelas kemana tujuannya episode yang beratus-ratus (Produsernya terlalu nafsu kali, yak?)
Judul dan isi dari drama ini juga saling berkorelasi. Sad Love Story maka kisah sedih yang ditampilkan. Sementara sinetron Indonesia? Hadaahhh… Judulnya aja mereka bikinnya kebingungan, mereka takut pada akhirnya tidak saling berhubungan akhirnya sekarang sinetron di Indonesia judul-judulnya bisa dikatakan judul “zona nyaman” contohnya: Cinta Fitri, Cinta Indah, Fathiyah dan lain sebagainya. Jadi kalau isi dari cerita nantinya ngalor ngidul yah judul ga bisa disalahkan dong. Hehehe…
Dan lagi drama ini memiliki theme song yang miris bila mendengarnya sangat tepat sekali dengan cerita dari drama ini. Bayangkan saja, saya mana mengerti bahasa korea tapi saya selalu sedih jika adegan tiap adegan dipadankan dengan theme songnya “Sarang Han Da Myun“, ada  satu lagi tapi aku lupa judulnya. Sementara Indonesia??? Suara drum aja yang kedengaran.
Kalau mimik wajah dari para pemain di drama “Sad Love Story” ini dapat banget sehingga orang yang menonton tidak akan kesal karena kelebayan si artisnya. Nah, kalau Indonesia??? -_-” Ga ngerti mau bilang apa. Over Voice melulu, omong-omong sendiri melulu kayak orang gila. Ah… Kenapa sich Indonesia ga bisa bikin sinetron kayak drama Korea???
Latar di drama ini juga keren-keren, sebuah desa yang keren pokoknya, pencahayaannya sendu sesuai dengan judul yang memang udah sendu, terus latarnya ga itu-itu aja ada di luar negeri ada di Seoul-nya ada di tempat konser dengan banyak penonton. Nah Indonesia??? Cari latar yang bagus mungkin atau apalah… Nah, ini apa yang ada coba? Latarnya itu-itu melulu. Rumah dijadikan rumah sakit atau mungkin dijadikan kantor polisi atau apalah. Dan kalo lagi ada konser-konseran di dalam sinetronnya  maka hanya beberapa orang saja yang dijadikan penonton. Sinetron Indonesia apa gak bisa terinspirasi dari film-film barat yak??? contohnya film “The Passion of Christ” yang melibatkan ribuan artis figuran. Ah, Indonesia… Payah!!! Sinetron Indonesia juga jarang sekali ambil latar langsung di tengah jalanan ibukota. Mana pernah!!! Keseringan di gang-gang kecil terus dibikin antri beberapa mobil biar keliatan kayak jalanan raya. Ah, sinetron Indonesia mah kebanyakan manipulasinya. Gak asik!!!
Sinetron Indonesia baraninya di zona nyaman mulu… :’( Nekat dikit napa? Ah… Payah!!!
Thanks yuah udah baca…

DRAMA SAHABAT

DRAMA SAHABAT

semua kenangan dapat terhapus oleh waktu namun tak akan hilang oleh goresan hati yang kutulis di blog ini!!!!
- Muhadi sebagai Ucok
- Alamul Huda sebagai Binyot
- Furmiansyah sebagai Cangot
- Maryadi sebagai Zabol
- Agus P. sebagai Pak Haji
- Khohid sebagai Japot
- Haris A. sebagai Narator
Pada pagi yang cerah dan dan dipenuhi dengan tawa gembira anak-anak yang sedang ngobrol diteras rumahnya. Ucok, anaknye pak haji.
Zabol : “Cok sepi benar rumah kau nih.”
Binyot : “Pagi-pagi memang begitu kutengok benarkan Cok.”
Cangot : “Lebih baik kite jalan ke depan gang yok.”
Ucok : “Yok lah, tapi sebentar yak ye.”
Japot : “Emangnye ngape Cok ?”
Ucok : “Takot bapak aku balek, nantek kena marah pula aku.”
Binyot : “Janganlah kau pikerkan itu dulok, yang penting kite tancap dari sinek. Mabok dah aku sinek nih.”
Mereka pun beranjak pergi ke depan gang namun tiba-tiba pak haji datang menghampiri mereka.
Ucok : “Matilah aku macam ini ! Ade bapak aku.”
Japot : “Assalamualaikum pak haji.”
Pak haji : “Wa’alaikum salam. Ape buat kitak di sinek nih, cubelah kitak tu sembahyangke, ngajike.”
Cangot : “Cuci mate pak haji.”
Ucok : “Pak, ucok maen same kawan ye pak.”
Pak haji : “Hati-hati yak nak ye !”
Pak haji pun bergegas pulang kerumahnya, setelah beberapa saat mereka berbicara.
Ucok : “Udah soreh nih, balek yok.”
Binyot : “Cepat gak nak balek.”
Ucok : “Takot kena marah bapak.”
Mereka bertiga langsung pulang kerumah masing-masing. Setelah larut malam pak haji mengajar ucok membaca al-qur’an.
Ucok : “Shadaqallahul akdzim.”
Pak haji : “Nak, rajin-rajinlah membaca al-quran tu, karena ilmu tanpa ibadah takkan berguna ape agek sebaliknye.”
Ucok : “Iye lah pak.”
Keesokan harinya ucok jatuh sakit dan tidak masuk sekolah. Setelah bel pulang sekolahberbunyi, teman-teman berdatangan menjenguknya.
Japot : “Maseh saket cok ?”
Ucok : “Maseh, tapi tadak begitu parah.”
Cangot : “Sepi kelas tanpa kau cok.”
Ucok : “Ade-ade ya’ kau ni.”
Setelah menjenguk ucok, mereka berempat berpamitan pulang dengan ucok dan pak haji.
Japot : “Kami pulang dulu cok.”
Ucok : “Makasih kitak mau datang kesine sampai besok yee.”
Setelah mereka mngucapkan salam pada ucok dan pak haji, mereka langsung pulang kerumah masing-masing.
Keesokannya harinya terdengar kabar duka bahwa ucok telah meninggal dunia pukul 05.42 WIB subuh tadi.
Mereka pun pergi ke rumah pak haji yang sedang bersedih karena anaknya meninggal. Di depan cangot dan japot sedang menunggu binyot.
Cangot : “Lamak benar binyot datang.”
Japot : “Mudah-mudahan yaa die cepat datang.”
Binyot pun datang menghampiri japot dan cangot.
Binyot : “Maaf ya aku baru mendengar berita duka itu baru yaa langsung kesine.”
Japot : “Emangnye kamu kemane ?”
Cangot : “Ape kau tidur terus dirumah dari tadi sampai-sampai baru datang sekarang.”
Japot : “kau nih ndak lihat ke kawan kite meninggal tahu ndak !”
Cangot : “kayaknye kau tu senang kalau die tu mati.”
Binyot : “Aku tak ade niat jahat dengan kawan maaf yak ye.”
Setelah mayat dimandikan, terus dikafankan, siap untuk disembahyangkan kemudian di kuburkan. Binyot, cangot, dan teman-teman yang lain yang merasa dekat dengan ucok merasa kehilangan sahabat yang terbaik.

ARTI SAHABAT

Naskah Drama Bahasa Indonesia: Arti Sahabat


REP | 05 April 2011 | 16:57 Dibaca: 166529   Komentar: 25   1 dari 3 Kompasianer menilai menarik Permisi, mau sharing naskah drama Bahasa Indonesia yang bertema persahabatan. Naskah ini asli buatanku dan teman-teman sekelompokku waktu kelas 3 SMP dulu. Semoga bermanfaat, maaf kalau jelek hehe :D
Naskah Drama : Arti Sahabat
Bintang yang setia pada malam, begitu pula kesetiaan embun menemani pagi. Matahari yang tak pernah lelah terangi dunia ini. Seperti itulah persahabatan, selalu setia tanpa diminta. Saling mengerti tanpa harus memohon. Tak ada satupun orang di dunia ini yang hidup tanpa persahabatan, persahabatan adalah kisah terindah yang tak terlupakan bagi setiap insan yang pernah merasakannya.
Luna, Satrya, Olive, Bondan dan Meta sedang duduk bergerombol bersama. Mereka mengobrol, bernyanyi sambil sesekali tertawa lantang, saling menjahili satu sama lain. Sungguh seperti sebuah keluarga yang harmonis.
Karena merasa iri hati, Lexa dan Tita yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.
Lexa : “Idih…!! suara pas-pasan aja sok mau nyanyi! Diem aja deh mendingan,” (dengan wajah menghina)
Bondan : “Eh.. suka-suka dong! Kayak suara kamu aja yang paling enak, KD kalah cempreng tuu!”
Semua anak di tempat itu tertawa keras, kecuali Lexa dan Tita yang rautnya berubah menjadi tak karuan. Bondan dan kawan-kawannya pun melanjutkan obrolan mereka lagi tanpa menghiraukan Lexa dan Tita.
Lexa dan Tita : (pergi meninggalkn tempat dengan wajah berlipat)
Bondan : “Hmm.. sorry fren, aku balik duluan ya? Ada janji buat latihan, maklum mau ada konser amal kecil-kecilan gitu..”
Meta : “Duh, sibuknya! Ya udah buruan berangkat, ati-ati!” (sambil melambai-lambaikan tangan)
Olive : “Waduh.. panggilan alam nih, aku ke toilet dulu yah..? (buru-buru meninggalkan anak-anak yang lain)
Luna : “Hmm, dateng lagi deh ‘langganannya’! Dasar gak berubah.. haha..”(menggeleng-gelengkan kepala)
Meta : “Hahaha, biasa lah, Na. Kalo nggak gitu, bukan Olive namanya,”
Luna : “Eh, haus nih.. minum es enak kali ya??”
Satrya : “Iya juga ya. Oke kalo gitu aku beli es dulu ya, tunggu di sini aja sama Meta,” (berlalu pergi meninggalkan Luna dan Meta)
Meta : “Na.. sebenernya beberapa bulan ini ada yang beda dari aku, aku udah nggak bisa nyembunyiin ini semua. Dan menurutku cuma kamu yang bisa jaga rahasia ini.”
Luna : “Rahasia? Cerita aja, Ta.. kita kan temenan udah lama. Lagian aku udah siap kok buat jadi pendengar yang baik,” (berusaha meyakinkan Meta)
Tanpa mereka sadari, Satrya berdiri di kejauhan dengan beberapa bungkus es di tangannya. Satrya melihat Luna dan Meta sedang asyik bercerita, dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka. Ia melamun. Dan saat tersadar dari lamunannya, ia menuju Meta dan Luna, dan tersentak ia terkejut mendengar ucapan Meta.
Meta : “Aku.. su—ka Bondan!!” (dengan terbata-bata)
Satrya : “Hah..?! Meta suka Bondan??” (berkata lirih)
Kebetulan Olive juga sudah datang.
Olive : “Hah?!” (datang tiba-tiba dan mendengar ucapan Meta yang membuatnya kesal)
Di saat itu pula pertengkaran terjadi.
Luna : “Eh, kalian udah pada balik!” (sambil tersenyum dengan sapaan halus)
Olive : “Ta.. serius kamu suka Bondan??”
Meta : “Hmm.. ngomong apa sih, kamu..? (pura-pura tidak tahu)
Olive : “Halah..!! gak usah bo’ong deh.. aku denger kok!” (dengan nada agak tinggi)
Luna : “Kamu salah denger, kali?” (berusaha menengahi)
Olive : “Ta, kayaknya kamu juga harus tahu! Aku suka ama Bondan udah lama banget, kamu nggak boleh gitu dong!! Kayak nggak ada yang lain aja?!” (marah-marah)
Satrya : “Heh udah diem semua!!” (berusaha menandingi nada tinggi Olive dan Meta)
Meta : “Oh gitu ya?! Berarti kamu tuh yang ngerebut gebetan temen sendiri, kamu aja yang naksir ama cowok laen, ngapain pake nyuruh aku??” (balik marah)
Keadaan semakin parah karena tidak ada yang mau mengalah.
Luna : “Udah, udah… jangan bertengkar cuma gara-gara masalah cowok!” (berusaha melerai)
Satrya : “Kita udah temenan lama, jangan sampai semua rusak cuma karena masalah sepele kayak gini!” (berkata paling bijak)
Olive : (meninggalkan teman-temannya dan pergi menyendiri)
-Script 1-
Sialnya, dua orang yang sangat membenci Bondan cs mengetahui perkara ini. Alexa memanfaatkan keadaan ini untuk menghancurkan persahabatan mereka berlima. Dengan satu-satunya teman setia yaitu Tita, mereka mempengaruhi Olive supaya memusuhi dan membenci semua sahabatnya itu.
Olive : (duduk termenung, sendiri, dan terdiam)
Alexa : “Ehm.. kok cemberut sih??” (berusaha menarik simpati Olive)
Tita : “Ada masalah ya, Liv?”
Olive : “Katanya sahabat, masak harus naksir cowok yang sama?! Bete banget, kan??” (berkata dengan nada ketus)
Lexa : “Sabar aja deh. Mending sementara nggak usah temenan deh sama mereka. Nanti kan jadi saingan yang nggak sehat!” (merayu)
Tita : “Iya, bener tuh,” (meyakinkan Olive)
Olive : “Gitu, ya..?”
Lexa : “Gini aja, mending mulai sekarang kamu gabung ama kita berdua. Nanti kita akan bantu kamu ngalahin si Meta gingsul itu!”
Tita : “Iya, bener, Liv. Kita bela kamu kok”
Olive : “Emang boleh..??”
Tita dan Lexa : “Ya boleh, lah!!”
Olive hanya tersenyum, entah benar atau tidak keputusannya ini, dia tidak begitu peduli saat itu.
-Script 2-
Di sisi lain, keadaan rumah tangga orang tua Luna sedang dilanda pertengkaran hebat. Papanya yang selalu marah-marah bersikap keras dan memukul Mama Luna. Sementara itu Aldo, adik Luna hanya bisa diam tanpa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Papa Pratama : “Kamu ini bisanya bikin susah suami aja!!” (membentak-bentak Mama Mey)
Mama Mey : “Aku salah apa, Pa..??”
Papa Pratama : “Kerjaan kamu seharian cuma shopping, arisan, ngumpul sama temen-temen. Nggak pernah ada di rumah. Liat ni anak kamu jadi nggak keurus!”
Mama Mey : “Tapi Papa juga sibuk sendiri sama klien-klien di kantor. Nggak peduli sama istri dan anak-anak!!” (menangis dan memeluk Aldo)
Papa Pratama : (Plaak..!! tmparan keras singgah di wajah Mama Mey)
Aldo : “Ma, Papa kok mukul-mukul Mama..?” (dengan penuh kepolosan)
Mama Mey : (menangis)
Di saat itu pula Luna datang dan terkejut melihat semua yang terjadi.
Luna : “Mama…?!” (datang memeluk Mama Mey)
-Script 3-
Keesokan harinya..
Satrya menceritakan semua yang terjadi kemarin antara Meta dan Olive. Sekejap terkejutlah Bondan mendengar semua itu.
Satrya : “Menurutku kamu hrus cepet bikin keputusan. Kasih kepastian buat mereka berdua. Aku nggak mau mereka bertengkar terlalu lama.”
Bondan : “Oke, oke..! aku bakal berusaha jelasin semuanya biar mereka nggak bertengkar sia-sia,”
Bondan pun berusaha menemui Meta dan Olive hari itu juga. Namun sayang, hanya Meta yang mau menerima keputusan Bondan, sedangkan Olive lebih memilih menghindarinya.
Bondan : “Ta, Satrya udah nyeritain semua ke aku tentang yang kemarin. Bener kamu suka aku..?” (berusaha memastikan)
Meta : “Satrya nggak bohong kok soal yang kemarin itu!”
Bondan : “Gini, Ta. Sebelumnya aku minta maaf. Soalnya gara-gara aku kamu jadi tengkar ama Olive. Bukannya apa-apa, tapi buat waktu dekat ini aku lagi nggak pengen mikirin cewek. Aku masih mau serius di dunia musikku,” (menerangkan dengan bijaksana)
Meta : “Oke. Aku ngerti kok. Cuma kayaknya sekarang Olive udah terlanjur terpengaruh sama Alexa. Kayaknya bakal sulit buat ngembaliin dia kayak dulu lagi,” (sambil mendesah putus asa)
Olive, Lexa, dan Tita : (berjalan melewati Bondan dan Meta, namun bersikap tak acuh dan sama sekali tak peduli)
Bondan : “Olive?”
Olive : (berjalan terus tanpa henti)
-Script 4-
Mendekati Aldo adalah salah satu cara yang dipakai Satrya untuk menarik perhatian Luna. Hari ini pun Satrya akan mengunjungi rumah Luna. Dan di perjalanannya menuju rumah Luna, ia melihat Aldo tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan. Sepertinya ia menjadi korban tabrak lari. Cepat-cepat Satrya membawa Aldo ke Rumah Sakit.
Sesampainya di Rumah Sakit…
Satrya : “Halo, Luna? Adek kamu di RS. Dia habis ketabrak kendaraan, cepetan kamu ke Rumah Sakit—mm, Cempaka Husada,” (langsung berbicara begitu suara di seberang telepon menjawab)
Luna : “Hah, sekarang keadaannya gimana?!” (panik)
Satrya : “Udah tenang aja, yang penting kamu sekarang cepetan ke sini! Jangan lupa bilangin Mama dan Papamu!”
Dan tak lama kemudian Luna datang terengah-engah, sambil berlari tergesa-gesa.
Luna : “Ya ampun…. Aldo!!” (begitu melihat Aldo)
Satrya : “Dokter udah periksa dia, katanya luka di kepalanya itu nggak terlalu parah, kok,” (berusaha menenangkn Luna)
Luna : “Syukur deh kalo gitu..” (mendesah lega)
Satrya : “Hmm.. aku ke toilet dulu ya. Kamu di sini aja jagain Aldo sambil nunggu ortumu dateng,”
Luna : “Iya, tapi jangan lama-lama. Aku takut sendirian di sini,”
Satrya : “Oke,”
Saat Satrya berada di toilet, dia ingat akan teman-temannya yang pasti juga harus diberitahu tentang ini. Tanpa menunggu lagi, Satrya segera menelepon Meta dan Bondan.
Setelah selesai memberitahu mereka, Satrya keluar dari toilet dan hendak berjalan kembali ke ruang rawat. Saat ia berjalan, tiba-tiba bahunya tertabrak dengan bahu seseorang. Betapa kagetnya Satrya saat melihat ternyata bahu yang ia tabrak adalah bahu Olive.
Olive : “Aduuh…!” (sambil memegangi bahunya)
Satrya : “Oh, maaf, maaf.. Nggak sengaja, lagi buru-buru,”
Olive : “Iya, iya. Nggak apa-apa kok,”
Satrya : “.. lho? Olive?? Ngapain kamu di sini..?”
Olive : “Eh, Satrya.. Iya, aku habis nganterin Mama check up, tapi aku ada perlu, jadi Mamaku pulang duluan. Terus.. kamu sendiri nagapain di sini?”
Satrya : “Ini, Aldo adiknya Luna ketabrak, sekarang lagi dirawat di kamar 555. Ini aku lagi nungguin Bondan ama Meta dateng,”
Olive : “Oh…”
Satrya : “Kamu masih marah sama Meta? Sama kita juga?”
Olive : “Ngg… nggak sih. Agak sebel aja. Emang kenapa?”
Satrya : “Liv, aku cuma mau beritau, Alexa itu bukan orang yang baik. Dia manfaatin keadaan kita yang lagi retak ini dengan menghasut kamu. Inget Liv, kita udah lama sahabatan. Kita semua tau siapa aja yang layak diajak temenan. Dan Alexa nggak termasuk dalam kategori itu. Dia itu cuma mau ngehancurin kita aja..”
Olive : “Tapi si Meta itu lho..” (memasang wajah kecut)
Satrya : “Bondan udah jelasin ke Meta dan Meta ngerti, kok. Masa kamu nggak bisa ngerti??”
Olive : “Mmmh.. gimana ya?? Iya sih, aku liat Alexa itu nggak baik. Mm..”
Satrya : (menunggu Olive sambil menatap matanya tajam)
Olive :”.. mungkin aku pikir aku minta maaf aja ya ama Meta…?”
Satrya : “Naah, gitu dong! Ya udah, kamu ikut aku aja ke kamarnya Aldo. Nanti kita tunggu Meta ama Bondan dateng,”
Olive : “Ya udah deh, yuk. Eh.. tapi aku ke toilet dulu ya. Kamu jalan aja duluan, ntar aku nyusul kok,”
Satrya : “Oke, cepetan ya!” (langsung pergi)
Sementara itu…
Mama Mey : “Aldo!! Anakku sayang,”
Papa Pratama : “Liat ini! Ngurus anak aja nggak becus!!” (menyalahkan Mama Mey atas apa yang terjadi)
Mama Mey : “Ini juga salah Papa! Selalu sibuk sampai nggak punya waktu buat nemenin Aldo main!” (balik menyalahkan)
Luna : “Udah berhenti..!! Mama sama Papa kelakuannya sama aja! Aldo lagi sakit masih aja bertengkar, Luna capek, Ma, Pa, dengerinnya!! Masalah itu gak bakal selesai kalau nggak diselesaiin baik-baik.. Yang ada kejadian malah tambah berantakan, coba deh Papa sama Mama ngertiin aku sama Aldo. Kita nggk pengen Papa-Mama tengkar terus! Luna mohon dong Pa, Ma!!” (sedikit menangis)
Aldo : “Mama.. Papa.. Kak Luna..” (tersadar dari pingsannya)
Papa Pratama : “Mama.. Aldo.. Luna.. Papa minta maaf ya? Papa janji bakal nyediain waktu buat ngumpul bareng-bareng kalian semua. Papa sadar selama ini Papa terlalu sibuk di kantor,” (berbicara setelah termenung sejenak)
Aldo : “Iya.. kita semua maafin Papa! Tapi Papa janji ya gak boleh mukul Mama lagi..?”
Papa Pratama : “Iya,” (memeluk istri dan anak-anaknya)
-Script 5-
Kemudian, Satrya telah kembali dari toilet, bersamaan dengan Meta dan Bondan yang baru datang. Tak lama kemudian, Olive mengetuk pintu..
Olive : “Ehm.. aku boleh masuk, kan?” (sedikit ragu)
Aldo : “Eh, Kak Olive. Nggak papa masuk aja, Kak!”
Olive : “Sebenernya.. selain mau jenguk Aldo, aku dateng juga untuk minta maaf atas semua kesalahanku sama kalian selama ini. Satrya udah jelasin semua ke aku. Kalian mau, kan, maafin aku..?”
Meta : Aku juga minta maaf, soalnya udah ngomong kasar ke kamu. Maafin aku juga, ya?”
Bondan : “Nah, kalau gini kan lebih enak, ya kan, Fren??”
Satrya : “Aku juga seneng kalo kita semua akur lagi kayak dulu,” (sambil tersenyum)
Luna : “Makanya, laen kali kalo mau naksir cowok nggak usah pake acara kompakan..!”
Semua : (tertawa bersama-sama)
Tita : “Eh, sorry kalo ganggu. Sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian. Selama ini aku salah pilih temen. Aku sadar Lexa cuma manfaatin aku aja. Kalian mau, kan, nerima aku jadi teman kalian??” (tiba-tiba muncul!)
Semua : “Ya boleh, lah!!”
Sesaat kemudian, handphone Tita berdering nyaring, mengejutkan semua orang… Terkejutlah semua orang dalam ruangan itu saat mendengar berita bahwa Alexa mengalami kecelakaan!
Meta : “Lho kok..?!”
Bondan : “Terus keadaannya gimana sekarang..?”
Olive : “Di Rumah Sakit mana?”
Luna : “Parah apa nggak?”
Aldo : “Alexa itu siapa…?”
Tita : (hanya diam mendengarkan semua pertanyaan itu)
Satrya : “Gini aja. Sekarang biar Tita ceritain semua yang dia tahu tentang keadaan Alexa sekarang,”
Aldo : “Iya, ayo cerita. Aldo juga pengen tahu!”
Tita hanya diam. Dia masih shock dengan banjir pertanyaan barusan.
Olive : “Titaaa ??”
Tita : “Hmm.. jadi gini, sekitar satu jam yang lalu Lexa ceritanya mau ke sini. Dan tadi berita dari rumah sakit bilang kalo Lexa ditemuin jatuh di perempatan deket sini. Katanya keadaannya cukup kritis sih,”
Meta : “Rumah Sakit mana?”
Tita : “Emm, Cempaka apaa gitu, lupa aku—”
Bondan : “Cempaka Husada, Ta?”
Tita : “Nah itu! Bener!”
Bondan : “Ya ampun Taaa, itu kan Rumah Sakit ini! Ayo ayo kita tanya ruangan mana!” (semua orang menepuk jidat)
Olive : “Ya udah, sekarang kita bareng-bareng buruan cari. Om, tante, kita semua permisi dulu yah!!”
Dan tak lama kemudian mereka semua tiba di ruangan tempat Alexa dirawat.
Tita : “Lexa… kamu nggak apa-apa kan?” (paling antusias)
Alexa : “Aku udah agak mendingan kok.. makasih ya kalian semua udah mau jenguk aku..”
Meta : “Ya.. walaupun kita masih agak kesel ama kamu,” (sedikit ketus)
Bondan : “Udahlah.. yang kemaren nggak usah diungkit-ungkit lagi!”
Alexa : “Hhm, aku minta maaf yah, selama ini aku banyak banget salah ama kalian. Mau kan, maafin aku??”
Meta : “Iya, kita mau kok maafin kamu! Tapi ada syaratnya, lho!”
Alexa : “Apa syaratnya?”
Meta : “Kalo kamu udah sembuh nanti, traktir kita semua makan!!” (sambil tersenyum-senyum)
Luna : “Eitz.. satu lagi, adek aku juga diajak yah?” (merayu)
Semua : (tertawa bersama-sama)
Tak ada satupun manusia di dunia ini yang sempurna. Mereka semua tak pernah luput dari kesalahan. Oleh karna itu meminta maaflah jika merasa bersalah. Dan maafkanlah bila ada yang bersalah. Semua akan indah jika kita saling memaafkan satu sama lain.
-Script 6-
Selesai